Reuni Dunia VS Reuni Surga

Reuni Dunia VS Reuni Surga

Pagi ini tidak seperti akitivitas pagi biasanya. Setiap pagi bada subuh biasanya menemani aktivitas anak-anak untuk mengulang hapalan, sabaq – sabqi dan manzil. Hari ini terpaksa diliburkan. Jam 5.26 sudah meluncur ke Bogor mengatar Ayah tercinta untuk menghadiri acara reuni temen-temen semasa sekolah SKMA (Sekolah Kehutanan Menengah Atas). Reuni ini bukan reuni biasa, tapi reuni emas, atau reuni 50 tahun. Jauh-jauh hari Ayah sudah berpesan minta supaya ana yang mengantar pakai mobil.

Perjalanan cukup melelahkan, start dari rumah ke Brebes dulu karena Ayah tinggal disana. Dari Brebes baru kemudian lanjut ke Bogor. Lewat jalanan favorit ana, tol cipali. Tempat ana melepas syahwat adrenalin dengan memacu kendaraan sampai 170km/jam (serius!!! hehehe). Sekiranya penanda speedometer tidak mentok di 180 tentu bisa lebih dipacu lagi. Ayah sudah terbiasa ana ajak pacu adrenalin, dulu diawal-awal beliau tegang ketika melihat jarum penanda kecepatan tapi lama-lama terbiasa juga. Ajaibnya diperjalanan ini beliau tidur pulas. Baru terbangun ketika sudah masuk tol Cikampek dan perjalanan mulai padat merayap jelang masuk gerbang tol Cikarang. Perjalanan jadi anti klimaks karena traffic jam yang diluar batas keperimobilan. Traffic jam yang memaksa ana keluar di pintu tol Grand Wisata dan meneruskan perjalanan ke Bogor pakai jalur biasa.

Adrenalin berpindah ke percakapan antara ana dan Ayah didalam mobil, dari percakapan biasa seperti anak dan ayah, pindah ke cerita masa lalu Ayah ketika muda. Sampai ke diskusi hangat-hangat panas masalah aqidah asy’ariyah dan aqidah salaf. Terutama penyimpangan asy’ariyah tentang asma dan sifat Allah. Pembicaraan baru berhenti ketika kami hampir sampai ke tempat tujuan akhir yaitu komplek SKMA tempat dulu ayah belajar. 50 tahun yang lalu… woooow.

Raut muka ayah mulai berubah ketika kami memasuki area asrama tempat acara akan dilangsungkan, asrama yang sama dimana dulu ayah tinggal ketika belajar. Ayah seperti memikirkan tentang masa lalu dan harap-harap bahagia ingin segera bertemu kawan-kawan lama.

Moment yang ditunggupun tiba, ayah bertemu dengan tiga orang kawan lama yang datang lebih awal dan datang belakangan. Suasana berubah mengharu biru, ada kawan ayah yang baru bertemu saat ini setelah kelulusan sekolah, terpisah selama 50 tahun. Berpisah saat masih muda belia dan bertemu kembali ketika sudah berusia 70 tahun. Mereka saling berpelukan melepas rindu, saling bertanya kabar dan ana melihat air mata mengalir dari mata-mata mereka. Momentum yang luar biasa sampai ana terbawa suasana dan ikut mbrebes mili. Momentum yang sangat emosional.

Begitu emosional dan membahagiakan momentum tersebut, ini adalah momentum reuni di dunia, bertemu kembali setelah terpisah selama 50 tahun. Lalu bagaimanakah kelak momentum reuni di akhirat? Reuni di surga yang Allah janjikan untuk orang-orang yang beriman.

Suami, istri dan anak-anak atau juga dengan sahabat yang sholih ketika di dunia. Atau dengan tetangga sesama jamaah masjid. Terpisahkan oleh kematian. Terpisahkan oleh alam kubur selama ratusan atau bahkan ribuan tahun. Terpisahkan oleh padang mahsyar dan dahsyatnya hari perhitungan amal serta beratnya melalui shirot.

Reuni di surga kelak tentu lebih emosional dan membahagiakan, lebih mengharu biru…

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
(yaitu) *surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya*, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu”. (QS. Ar Ro’du [13] : 22-23)

Allah akan mengumpulkan kembali orang-orang yang beriman dengan keluarganya apabila mereka sama-sama beriman. Bukan itu saja, Allah juga berkenan mengumpulkan kembali orang-orang yang beriman bersama dengan para sahabatnya yang beriman ketika di dunia.

Akan ada reuni di surga…
Mereka akan mengenang perjuangan bersama di dunia membela agama Allah, saling menasehati kebaikan, iman dan akhlak yang mulia.

Akan saling mengunjungi ketika di surga…
Dijelaskan dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,
“tidaklah pertemuan penduduk surga hanya di pasar saja akan tetapi mereka saling mengunjungi di rumah (kerajaan) mereka, Di rumah (kerajaan) siapa saja terserah mereka. Bisa bertemu di bawah pohon, di pinggir sungai dan di semua tempat rekreasi yang bermacam-macam. Kapan saja mereka ingin jika waktunya sesuai, mereka menikmatinya dan menginginkannya.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhubahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

*“Sesungguhnya penduduk surga saling mengunjungi.”*

Inilah saling mengunjungi yang memuaskan, kehidupan yang bahagia, hubungan sosial yang tidak terputus dan kelezatan yang terus-menerus.”(Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah 54/214)

*Apa yang sudah kita persiapkan untuk Reuni Akbar di Surga kelak?*

Abu Ilyas Abdul Rachman Muslim
*22 shofar 1440*
*Guest Room Studio Rodja TV, Cileungsi*

Leave a Reply