Habiskan Atau Bawa Pulang

HABISKAN ATAU BAWA PULANG

Dalam suatu kesempatan ana makan bareng dengan akhi Nofi Bayu Darmawan. Buat antum yang belum kenal dengan akhi Nofi, beliau adalah founder dari Kampung Marketer. Peraih banyak penghargaan baik level nasional maupun regional. Kalo penasaran antum googling aja ya.

Ini video ketika beliau meraih SCTV Awward:
https://www.youtube.com/watch?v=kpc3MxiZR48

Ada pelajaran berharga yang ana dapat dari beliau, yang kalo kata orang-orang berasa nampol banget.

Saat itu kami makan nasi kotak sambil ngobrol kesana-sini. Singkat cerita makanan ana habis dan ana mengemas kotak bekas makan. Ana liat beliau sudah menyelesaikan makan dan meletakkan kotak nasinya. Ana berinisiatif untuk mengambil kotak bekas makan beliau agar sekalian ana bawa dan buang ke tempat sampah.

Jangan dibuang akhi, kotaknya mau ana bawa pulang karena masih ada sisa makanan. Ana mau makan lagi nanti di rumah. Begitu kata beliau.

Kalimat simple itu membekas banget sampai sekarang, walaupun selama ini sebenarnya sudah tau tapi ga aware. Sudah tau tapi ga dipraktekin, kadang sering banget ngebuang sisa makanan apalagi nasi kotak atau yang sejenis.

Setelah kejadian itu, ana dan juga keluarga bisa dikatakan hampir ga pernah buang makanan. Untuk makanan rumah 100% ga kebuang, insya Allah. Karena porsi masaknya sudah ditakar.

Adapun kalo makan diluar, sering tersisa. Entah itu karena porsi yang memang banyak melebihi takaran perut ana. Atau kadang anak-anak yang kehilangan mood untuk makan padahal baru beberapa suap. Makanan atau minuman sisa ini selalu kami bawa pulang. “Kak tolong dibungkus ya sisanya”. Gitu kira-kira ana minta tolong ke pelayan.

Sampai di rumah makanan dan minuman sisa ini mendarat di freezer untuk dibekukan. Kadang bisa dua hari kemudian baru dilanjut untuk dihabisin. Makan ini nanti dikukus dulu oleh istri dan dicek apakah masih layak makan atau tidak. Dan sampai saat ini selalu layak makan, ga ada yang basi karena dibekuin.

Serius loh, paling sering kejadian ini kalo kami beli masakan padang. Yang porsinya luar biasa banyak.

Terakhir kemaren safar ke jogja, makan di waroeng steak. Makanan ga habis dan bawa pulang ke purbalingga. mendarat di freezer, dua hari kemudian dilanjut untuk ngabisin sisanya. Ga habis, taro freezer lagi. Besoknya lanjut lagi. Gitu aja terus sampai habis. Pokoknya jangan sampai tersisa.

Mungkin ada yang komentar iiih geuleuh (ini bahasa sundah ya), kalo bahasa lainnya jibang (jijik banget). Well, komentarnya sah-sah aja. Buat ana ini bukan sekedar geuleuh atau jibang. Tapi ini adalah… (antum isi sendiri titik-titiknya ya).

Barokalloh fiikum

11 Jumadal Akhiroh 1443 H / 24 Januari 2021
Mahad Imam Ahmad Bin Hanbal, Semarang

@dreamcorner

Leave a Reply